Sidebar Ads

Minggu, 26 Mei 2019

Definisi Cantik



Dengan langkah pelan aku menyusuri lorong kampus, menebar senyum semanis mungkin kepada seiap orang. Mencoba menarik semua perhatian kaum laki-laki yang melihat. Itulah aku, berusaha terlihat cantik di depan semua orang dengan tersenyum dan menyembunyikan jati diri di balik senyuman.

Cantik, kata-kata itu selalu yang diucapkan seorang laki-laki jika melihat seorang wanita. Semua wanita pasti ingin dipuji cantik oleh laki-laki ataupun seorang yang dia suka. Hal itu yang membuatku berusaha keras untuk tampil secantik mungkin di depan kaum laki-laki, termasuk di depan orang yang kusuka.

Setiap akan keluar rumah, aku selalu berdiri lama di depan cermin. Meriasa dan memoles cat-cat warna-warni di wajah sampai menyemprotkan minyak wangi di seluruh badanku. Belum lagi bibir merah merona. Astaghfirullah. Betapa jahiliyahnya aku saat itu, Ya Rabb.
Sebenarnya, keuntungan yang kudapatkan hanya sedikit sekali. Ya, berupa pujian-pujian kecil. Padahal, aku bisa mendapatkan pujian itu dengan cara lain. Hingga pada suatu hari aku merasa lelah dengan kebiasaan ku. Bagaimana tidak, uang jajan ku yang pas-pas an harus aku paksakan untuk membeli seperangkat alat make-up yang harganya cukup menguras dompet. Oh ya, sampai lupa bilang kalau aku sekarang kuliah di salah satu institusi, jurusan Bahasa Inggris.

Aku telah tersesat, tersesat cukup jauh. Aku terlalu bingung bertanya pada siapa akan hal ini. Aku sangat malu jika ingin bertanya. Lalu, kuputuskan untuk mencari sendiri hal-hal yang bisa membawaku kembali. Internet, buku-buku Islami pemberian temanku, sosmed dan media lainnya.
Semakin hari aku semakin mengerti bahwa kecantikan itu bukan berarti aku harus bersolek, mengenakan pakaian bagus, pergi ke salon, bahkan nongkrong bersama teman-temanku hingga larut malam.

Bagiku, cantik itu relatif. Bagi orang yang menyukaiku, mereka akan bilang aku cantik, dan orang yang tidak menyukaiku adalah sebaliknya. Tapi aku tidak rugi, juga tidak beruntung bila mereka memuji atau memebenciku. Akan tetapi, aku sangat beruntung jika Allah menyukaiku dan sangatlah rugi jika Allah membenciku. Naudzubillah. Aku tidak perlu cantik di hadapan para makhluk.. Cukuplah buat Allah menyukaiku dan aku mencintai-Nya, maka itu berarti aku sudah menjadi cantik.

Aku hanya perlu menjadi diriku sendiri. Aku bisa mendapatkan kata "cantik" tanpa harus bersolek. Tanpa harus peduli siapa laki-laki yang akan menyukaiku. Karena, jika Allah saja menyukai kita, bagaimana mungkin makhluk-Nya tidak? Kun anta, ya ukthi.

Senin, 06 Mei 2019

From Me To You




Assalamualaikum
Well, seminggu lalu ada seorang sahabat yang bercerita tentang sebab air matanya turun. Dan kata-kata ini mungkin akan menguatkan kamu kembali.

Jangan risaukan cinta
Kau tau?
Nabi Adam dan Hawa
Dari ujung dunia ke ujung dunia mereka dipersatukan
Kau tau?
Rasulullah dan Khadijah yang terpaut usia jauh
Namun dengan ijin Allah mereka dipersatukan
Kau tau?
Ummu Sulaiman dan Abu Thalah yang berbeda kepercayaan
Dengan ijin Allah mereka dipersatukan
Dan kau tau?
Fatimah yang sudah dilamar oleh Abu Bakar dan Umar
Tapi dengan ijin Allah Fatimah dipersatukan dengan Ali
Begitu romantis bukan?
Lantas apa yang kau risaukan
Padahal Allah sudah simpan nama yang terbaik untukmu
Tetaplah perbaiki diri
Allah tau hatimu berantakan
Ada yang patah
Percayalah
Semua terjadi dengan tujuan indah dibaliknya
La tahzan, ada Allah
Tak perlu menangisi semuanya berlarut-larut
Sekarang hapus air matamu
Lupakan sedihmu

Tersenyumlah😊